Kosep Dasar Pengantar Ilmu Pendidikan Sosiologi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Yang kita ketahui saat ini ilmu sosial banyak di gunakan oleh praktisi-praktisi baik dari politik,hukum,budaya dan lain sebagainya. Ilmu sosial merupakan ilmu yang selalu berkaitan dengan realitas epirik.
Dalam ilmu sosial ada sosiologi,sejarah,geografi,antropologi dan pikologi sosial yang mendukungnya. Dalam pendidikan terdapat pelajaran pendidikan ilmu pengetahuan ilmu sosial yang mana pelajaran tersebut hasil komparasi atas ilmu-ilmu sosial yang telah di sebutkan.
Adapun dalam makalah ini saya akan mencoba menjelaskan pengertian konsep dasar tentang ilmu-ilmu social. serta peranannya terhadap dunia pendidikan itu sendiri untuk menyadari arti akan kehadiran PIPS dalam kalangan siswa maupun mahasiswa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu ilmu social?
2. Mengapa PIPS di perlukan?
3. Bagaimana model pembelajaran konsep dasar ilmu pengetahuan sosial?
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa itu ilmu sosial;
2. Mengetahui PIPS di perlukan;
3. Mengetahui model pembelajaran konsep dasar ilmu pengetahuan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum saya mendeskripsikan tentang IPS saya akan mencoba sedikit menjelaskan makna konsep itu sendiri, yang mana agar lebih tersusun secara pembahasan.
Istilah konsep itu sendiri yang berkembang dalam masyarakat awam hampir selalu di kaitkan dengan rancangan yang belum selesai. Pemahaman demikian sebenarnya terlalu sederhana dan menyimpang karena pengertian konsep begitu luas dan bukan mengenai sesuatu yang berhubungan dekangan aktivitas belum maupun selesai. Menurut schwab(1969;12-14)konsep adalah suatu abstraksi,suatu konstruksi logis yang terbentuk dari kesan,tanggapan,dan pengalaman-pengalaman kompleks.
Konsep menurut Dorothy j. Skeel (1979:18), adalah suatu pemikiran yang tergambar dalam suatu pemikiran,gagasan atau suatu pengertian. Definisi lain adalah suatu citra mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abstrak.
Dengan demikian,dari kedua pemikiran tersebut. Konsep dasar tentang ilmu sosial yang akan kita bahas seanjutnya merupakan pengertian(suatu pendeskripsian)mengenai hakikat dasar tentang ilmu sosial. Karna dilihat dari pernyataan di atas tadi konsep itu merupakan suatu hasil peimkiran dalam menganalisis atau menelaah sesuatu. Sebenarnya konsep itu sendiri mempunyai peran dan jenis-jenisnya, akan tetapi saya membahas konsep ini sendiri tidak akan secara menyeluruh ini hanya pengantar pembahasan agar lebih jelas tujuan pembahasannya.
2.1 Pengertian Ilmu Sosial
Tidak bisa di bayangkan jika kita hidup tanpa ada masyarakat(sosial). Sebab individu-individu tidak dapat hidup dalam keterpencilan selama-lamanya.manusia membutuhkan orang lain untuk hidup karna manusia satu sama lain saling berhubungan dan saling ketergantungan.
Istilah sosial (social dalam bhasa inggris) dalam ilmu sosial meiliki arti yang berbeda-beda,misalnya istilah sosial dalam sosialisme dengan istilah Departemen sosial, jelas kedua-suanya menunjukan makna yang jauh berdeda. Menurut soekanto (1993:464) mengemukakan bahwa istilah sosial pun berkenaa dengan interpersonal,atau yang berkaitan dengan proses-proses sosial. secara keilmuan,masyarakat yang menjadi kajian ilmu-ilmu sosial,dapat di lihat sebagai sesuatu yang terdiri atas beberapa segi. Dilihat dari segi ekonomi,akan bersangkut paut dengan faktor produksi,distribusi,penggunaan barang-barang serta jasa-jasa.
Kemudian Raplh linton dalam bukunya yang bejudul The Study of Man,mengemukakan:
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengtur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu satu kesatuan sosialdengan batas-batas yang di rumuskan dengan jelas (linton,1984:118)
Dapat kita kemukakan bahwa masyarakat ini sudah jelas meiliki satu kesatuan dengan yang lainnya sehingga ketika individu hidup hanya sendiri-sendiri maka dia akan mudah terasingkan dalam sosial yang ada,dengan kata lain sosial ini adalah sekeumpulan masyarakat atau kelompok yang menghasilkan suatu kebudayaan tertentu dalam masyarakatnya. Masyarakat ini hidup bersama dalam kurun yang cukup lama karna mereka sendiri mulai menyadari akan kesatuan dan tentang perbedaan,dengan adanya demikian erek membentuk suau kesatuan atau tatanan masyarakar dan timbulnya interaksi sosial.
Ilmu-ilmu sosial sebenarnya memiliki beragam pembahasan di dalamnya seperti geografi,sejarah,antropologi,sosiologi dan psikologi sosial. Dan kita akan membahas yang termasuk ke dalam ilmu-ilmu sosial itu selanjutnya dan mungkin tidak akan secara menyeluruh.
1. Geografi
Geografi ini membahas tentang bumi di mana yang berasal dari kata asalnya yaitu geo(bumi) dan graphein(tulisan atau lukisan).geografi ini tidak hanya membahas soal bumi dan lukisan saja akan tetapi menurut beberapa para ahli geografi ini mendalami dengan lebih spesifikasi lagi. Seperti yang di kemukakan oleh Council of the geographical association (1919).
Geografi berkenaan dengan dunia nyata,dunia yang di pelajari seseorang dengan baik melalui sol sepatu atau kaki telanjang,mengendarai kreta api,perahu,mobil,atau pesawat terbang,dan melalui lukisan atau gambar lain. Namun demikian,penelaahan geografi tidak hanya yang terlihat dari luar. Penelaahan tersebut juga meliputi sebab akibat mengapa dunia nyata menampakan demikian yang di pandang sebagai keseluruhan yang menghubungkan bagian-bagian yang telah menjadi apa adanya. Hal itu meliputi hubungan dengan ilmu kealamaan. Berkenaan dengan cara bagaimana hal-hal tersebut telah mempengaruhi manusia,dan kebalikannya telah dimodifikasi,diubah dan di adaptasi oleh tindakan manusia.(Williams, M, editor:1976:16)
Sehingga dengan demikian kita tau geografi itu suatu ilmu di mana tidak hanya membicarakan bumi dan lukisan-lukisan semata. Akan tetapi lebih dari itu,yaitu meliputi suatu sebab dan akibat yang ada di bumi serta berkenaan dengan pengaruhnya terhadap manusia. Serta bagaimana tindakan manusia memodifikasi,mengubah serta mengadaptasinya. Geografi berkenaan dengan(1)geosfer atau permukaan bumi,(2) alam lingkungan (atmosfer,litosfer,hidro-sfer,biosfer),(3) umat manusia atau antroposfer,(4) persebaran keruangan fenomena alam dan kehidupan persamaan serta perbedaannya,dan (5) analisishubungan serta interaksi keruagan fenomena-fenomenanya di permukaan bumi.
2. Sejarah
Hugiono dan P.K. Poerwanta (1987:9). Sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang di alami manusia,disusun secara ilmiah,meliputi urutan waktu,di beri tafsiran kritis dan analisis sehingga mudah di fahami.
Dari pernyatan di atas dapat kita fahami bahwa sejarah itu secara umum merupakan suatu masa lampau,di mana yang telah lalu merupakan sejarah. Istilah kemarin dalam sehari-hari yang kita ucapkan merupakan sejarah bagi kita,matan pun merupakan sejarah percintaan atau asmara bagi kita,karna yang telah lau merupakan suatu sejarah. Sejarah ataupun bisa di sebut masa lalu itu tidak akan mungkin kembali seperti sedia kala karna kita yang terus menerus termakan oleh waktu. Dan seperti yang telah di kemukakan di atas,dunia ini meliputi urutan waktu di mana waktu yang berjalan terus dan terus. Maka untuk menjadikan sejarah yang indah pun tak mudah memerlukan beban yang berat,berate dalm artian berguna buat diri sendiri dan banyak orang.
Sejarah yang menjadi lingkup bidang ilmu sosial mempunya konsep dasar sifat dirinya,dan yang dapat di bina dalam diri kita masing-masing terutama dalam peserta didik.konsep dasarnya yaitu:
1. Waktu;
2. Dokumen;
3. Alur peristiwa;
4. Kronologi;
5. Peta;
6. Tahap-tahap peradaban;
7. Ruang;
8. Evolusi;
9. Revolusi.
3. Antropologi
Secara harfiah antropologi berarti ilmu tentang manusia. Secara istilah berasal dari bahasa yunani,anthropos(manusia),dan logos (ilmu). Para ahli antropog sering mengemukakan bahwa antropologi merupakan sebuah studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, dan untuk memperoleh pengertian ataupun pemahaman yang lengkap tentang keaneka ragaman manusia (haviland,1999:7;koentjaraningrat,1987: 1-2). Jadi antopogi ini mencari hakikat dari manusia itu sendiri baik perkembangannya serta tingkah lakunya atau kebudayaan yang di pakainya.
Secara khusus antopologi terbagi kedalam lima sub ilmu yang mempelajari:
1. Masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara biologis;
2. Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia;
3. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaan manusia;
4. Maslah asal perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang di ucapakan di seluruh dunia;
5. Masalh mengenai asa-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari aneka ragam suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia masa kini.
4.Sosiologi
Sosiologi merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang kehidupan sosial karna masyarakat sebagai sasarannya sehingga konsep-konsep sosiologi terinspirasi dari manusia yang sebgaai msyarakat tersebut bisa di katakana begitu kurang lebih. Dan sosiologi di lihat dari sudut sifat hakikatnya terbagi ke beberapa pengertian,di antaranya:
1. Sosiologi merupakan suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian;
2. Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normative tetapi merupakan suatu disiplin yang kategori,aritinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa inidan bukan mengenai apa yang terjadi atau seharusnya terjadi;
3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni (pure science) dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai (applied science);
4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang kongkreet;
5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum;
6. Sosiologi merupakan ilmu yang empiris dan rasional;
7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus.(Sorjono soekanto,2013:18)
Konsep-konsep dasar sosiologi sebagai berikut.
1. Interaksi sosial;
2. Sosialisasi;
3. Kelompok sosial;
4. Perlapisan sosial;
5. Proses sosial;
6. Perubahan sosial;
7. Mobilisasi sosial;
8. Modernisas;
9. Patalogi sosial;
10. dan konsep-konsep lain yang dapat di gali sendiri dari kenyataan dan proses kehidupan sehari-hari. ( Nursid Sumaatmadja,dkk.2008: 2.20)
5. Psikologi Sosial
Inetraksi sosial manusia di masyarakat,baik individu atau kelopok tidak akan lepas dari fenomena kejiwaan yang timbul dari orang perorang maupun kelompok.seperti reaksi emosional,sikap,kemauan,perihatin,motivasi,harga diri dan sebangsanya. Prilaku kejiwaan manusia dalam konteks sosial ini,merupakan objek kajian psikologi sosial.
Menurut Harold A. Phelps (fairchid, H.P.dkk:1982:290) “psikologi sosial adalah studi ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial” ( Nursid Sumaatmadja,dkk.2008: 2.23). Psikologi sosial ini menurutnya merupakan proses untuk memenuhi mental manusia sebagai makhluk yang bersosial serta bahan kajian psikologi sosial meliputi tingkah laku manusia dalam konteks sosial yang terungkap pada prihatin,minat,kemauan,sikap mental,reaksi emosiaonal,harga diri dan lain-lain.
Psikologi salah satu bidang ilmu sosial,berperan strategis dalam mengamati,menelaah,menganalisis,menark kesimpulan dan memberikan arahan alternative terhadap maslah sosialyang merupakan ungkapan aspek kejiwaan
Konsep-konsep psikologi sosial.
1. Emosi dan reaksi emosiaonal dengan pengendaliannya,sangat penting kedudukannya dalam kehidupan sosialtermasuk dalam interaksi sosial.emosi dan reaksi emosional merupakan konsep dasar psikologi sosial yang peranannya besar dalam mengembangkan potensi psikologis lainnya;
2. perhatian dan sekaligus minat,memgang peranan yang sangat bermakna untuk mencapai suatu sember daya manusia;
3. kemauan,adalah suatu potensi pendorong dari dalam diri individu untuk memperoleh dan mencapai sesuatu yang di inginkan;
4. motivasi,adalah suatu gairah yang timbul dari diri sendiri,orang lain,serta masyarakat sosial yang ada di sekitarnya;
5. kecerdasan dalam menanggapai persoalan sosial dimana seseorang atau kelompok peka ketika permasalahan terjadi untuk merumuskan masalah secara kebersamaan(kesepakatan kolektif) dalam mencapai tujuan;
6. penghayatan,adalah proses kejiwaan yang menuntut perasaan;
7. kesadaran,proses kesadaran mampu merumuskan segala bentuk konsep psikologi sosial sehingga timbul penghayatan;
8. harga diri dan sikap mental,mencirikan dua konsep yang mencirikan manusia yang bermartabat;
9. kepribadian,kepribadian itu bersifat memadukan antara potensi internal sebagai warisan biologis dengan eksternal yaitu lingkungan sekitar kita.
2.2 Perlunya Pendidkan Pengetahuan Ilmu Sosial
Diakarnakan pendidikan ilmu pengetahuan sosial ini tidak berdiri sendiri maka tentu akan lebih penting untuk para siwa maupun mahasiswa bahkan masyarakat untuk memahami akan PIPS. Karna dalam PIPS ini pun terdapat beberapa kajian ilmu-ilmu sosial seperti yang telah di sebutkan di atas tadi,sehingga siswa atau mahasiswa mampu untuk memahami dalam bidang yang lebih spesifik sekaligus menguasai bidang-bidang ilmu dalam IPS.
Di lihat dari perkembangan IPS (social studies) sejak kelahirannya terdapat dalam karya saxe (1991) berjudul social studies in schoola: A history of the early years. Menurut saxe, pengertian PIPS yang dalam istilah asing lebih di kenal dengan istilah Social Studies,pada tahap awal kelahirannya The National Herbert Society Papers of 1896-1897 yang menegaskan bahwa upaya membatasi ilmu-ilmu sosial untuk penggunaan secara paedagogik.( Dr. Sapriya,M.Ed .2014:8)
Ilmu sosial ini merupakan wadah dalam bidang ilmu ilmu teertentu yang telah di kemukakan di pembahasan awal,karna ilmu sosial ini tidak secara menyeluruh ke paedagogik di batasi pula oleh the national society tadi.kenapa ilmu sosial tadi di katakana tidak bisa berdiri sendiri? Karna sudah tentu ini merupakan kumpulan dari geoegrafi,sejarah,antro dan seterusnya yang berkaitan dengan sosial.
Lalu masuk ke ranah paedagogik ini tentu ada tujuan tertentu untuk bagaimana ilmu-ilmu sosial itu mampu di pelajari secara berkala dalam pendidikan,agar terus menerus untuk di fahami oleh generasi-generasi selanjutnya untuk memenuhi bidak kajian dalam pendididkan.Dengan demikian PIPS ini pelu adanya penguatan untuk lebih memahami kontek sosial secara pemikiran yang berdasar dan teratur.memahami segala sesuatu tidak terstruktur akan sulit untuk memahami. Andai kata ilmu-ilmu sosial ini tidak masuk dalam ranah pendidikan mungkin ini akan sulit menelaah secara pendidikannya.
Setiap orang sejak lahir, tidak terpisah dari manusia lain, khususnya dari orang tua dan lebih khusus lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu si bayi telah melakukan hubungan dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan dengan anggota keluarga lainnya. Meskipun masih sepihak, artinya dari orang-orang lebih tua terhadap dirinya hubungan sosial itu telah terjadi. Tanpa hubungan sosial dan bantuan dari anggota keluarga lain, terutama dari ibunya si bayi, si bayi tidak akan berdaya dan tidak mampu berkembang menjadi manusia dewasa. Selanjutnya dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani sesuai dengan penambahan umur serta pengalaman terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya makin berkembang dan meluas. Hal tersebut membutuhkan atau terbina melalui pengetahuan sosial, hanya tentu saja berkenaan dengan namanya, sangat tergantung pada pernah sekolah atau tidak. Sebutan sebagai pengetahuan sosial atau resminya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) baru diketahui secara formal ketika kita bersekolah.
Dengan demikian maka Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dianggap sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia serta untuk mempolakan sejauh mana manusia itu berhubungan dengan orang lain dalam suatu kelompok.
Pada abad ke-20 ditandai dengan terjadinya perkembangan pesat pada berbagai bidang kehidupan, seperti timbulnya ledakan penduduk, ledakan ilmu pengetahuan, dan ledakan teknologi. Hal tersebut menimbulkan berbagai masalah di dalam masyarakat seperti:
1. Permasalahan yang menyangkut pengorganisasian antara lain di bidang pemerintahan, perundang-undangan, pendidikan, penyediaan keperluan hidup, kesehatan, dan kesejahteraan.
2. Ketegangan-ketegangan di dalam masyarakat baik dalam arti psikis maupun fisik (Misalnya keseimbangan lingkungan, polusi, dan masalah lalu lintas).
3. Masalah pertentangan dan kekaburan nilai. Akibat dari hal-hal tersebut terjadi gejala kehilangan pandangan menyeluruh, timbulnya spesialisasi yang makin intensif di bidang ilmu pengetahuan, misalnya mengakibatkan ketidakpastian diri, terampas rasa identitas individu, kehilangan nilainilai sosial dan tujuan etis.
Mata pelajaran IPS diperlukan sebagai:
1. Pengalaman hidup masa lampau dengan situasi sosialnya yang labil memerlukan masa depan yang mantap dan utuh sebagai suatu bangsa yang bulat.
2. Laju perkembangan kehidupan, teknologi, dan budaya Indonesia memerlukan kebijakan pendidikan yang seirama dengan laju itu.
3. Agar output persekolahan benar-benar lebih cocok dan sesuai serta bermanfaat.
4. Setiap orang akan dan harus terjun ke dalam kancah kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu perlu disiapkan ilmu khusus, yaitu IPS. Dilihat dari pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana dunia pendidikan selalu tertinggal dibandingkan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, maka IPS diperlukan sebagai wadah ilmu pengetahuan yang mengharmoniskan laju perkembangan ilmu dan kehidupan dalam dunia pengajaran.
Sebab IPS mampu melakukan lompatan-lompatan ilmu secara konsepsional untuk kepentingan praktis kehidupan yang baru, sesuai dengan perkembangan jaman. IPS oleh para pendirinya secara sengaja diciptakan dan dibina ke arah menuntun generasi muda mampu hidup dalam alamnya (jaman dan lingkungannya) dengan bekal pengetahuan yang baru. Karena IPS diarahkan demikian, maka susunan konsep-konsep dalam IPS sungguh sangat kompleks dan bervariasi dari berbagai cabang ilmu sosial. Tuntutan dan persoalan kehidupan praktis adalah buah dari lajunya pengetahuan dan teknologi yang menarik lajunya kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, IPS mau tak mau harus berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Demikianlah sekedar gambaran yang melatarbelakangi eksistensinya pelajaran IPS di negara kita. Keberhasilan pengajaran sangat tergantung kepada “ketepatan pilihan dan susunan dari konsep-konsep IPS, pendekatan, orientasi program dan pengajarannya serta tingkat inovatifnya para guru IPS itu sendiri. Sebab dalam dunia IPS, guru pada akhirnya adalah sumber pembaharu yang paling aktual, yang tahu persis akan keadaan, kebutuhan, serta permasalahan siswa serta masyarakatnya.
Gurulah yang diharapkan akan mampu menyesuaikan gejolak perkembangan baru ke dalam program dan cara pengajarannya. Di dalam kehidupan moderen dengan komunikasi yang serba lancar dan cepat, hubungan antarorang menjadi makin intensif, dan peristiwa-peristiwa makin kompleks.
Para pendidik sama-sama menyadari bahwa pengetahuan mengenai saling hubungan antara orang dengan orang, orang dengan benda-benda kebutuhan hidup, orang dengan lembaga, dan orang dengan lingkungan perlu lebih dikembangkan dan dimiliki oleh anak didik. Dengan bekal pengetahuan tersebut diharapkan bahwa hubungan antarorang, antarkelompok, antarlembaga dan antarbangsa, akan terjalin lebih lancar, kepincangan dan ketegangan sosial akan teratasi, sehingga dapat tercapai kehidupan masyarakat yang serasi.
IPS merupakan perwujudan dari satu pendekatan interdisipliner dari pelajaran ilmu-ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial antara lain: Sosiologi, Antropologi Budaya, Sejarah, Psikologi Sosial, Geografi, Ekonomi, Politik, dan Ekologi. IPS berusaha mengintegrasikan materi dari berbagai ilmu sosial dengan menampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat di sekitarnya. IPS merupakan aspek penting dari ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan diadaptasikan untuk digunakan dalam pengajaran di sekolah. IPS bukan ilmu sosial, sungguhpun bidang perhatiannya sama yaitu hubungan timbal balik di kalangan manusia. IPS hanya terdapat pada program pengajaran sekolah semata-mata.
Ilmu-ilmu sosial dipolakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan manusia misalnya melalui penelitian, penemuan, atau eksperimen. IPS dipolakan untuk tujuan-tujuan pembelajaran dengan materi sesederhana mungkin, menarik, mudah dimengerti, dan mudah dipelajari. Untuk dapat melaksanakan program-program IPS dengan baik, sudah sewajarnya bila guru yang mengajar IPS mengetahui benar-benar akan tujuan pengajaran IPS, di samping pengorganisasian, bahan pelajaran, dan metode yang dipakai dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
2.3 Model Pembelajaran Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial
Model pembelajaran dalam IPS adalah:
1. dapat memilih konsep-konsep dasar.
Ilmu pengetahuan sosial merupakan perwujudan dari suatu pendekatan inter-disiplin dari pembelajaran ilmu-ilmu sosial (social-science). IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti sosiologi,antropologi,sejarah dan lain sebagainya yang telah penulis bahas tadi di pembaahasan awal.kejadian di masyarakat serba terpadu dari aneka komponen yang ada. Karena itu pengetahuan yang di sajikan kepada anak didik sependapat.munkin di buat terpadu dari berbagai mata pelajaranilmu-ilmu sosial.
2. Dapat menjelaskan beberapa model pembelajaran konsep dasar IPS
Tetunya dalam menjelaskan model pembelajaran IPS bisa dilakukan ketika mengajar di kelas yang lebih efektifnya,karna secara tidak langsung menyangkut pelajaran yang akan di bahas. Dalam menjelaskan model belajar mengajar khusus telah di kembangkan oleh joy dan weil (1986) merka mengelompokkan model-model tersebut ke dalam empat rumpun,yaitu:
1. Rumpun/Model Pemrosesan Informasi
Dalam model ini di sandarkan kepada siswa dalam memproses informasi serta cara mereka untuk dapat memperbaiki kecakapan untuk menguasai informasi.
2. Rumpun Model-Model Personal
Rumpun model ini berorientasi kepada individu dan perkembangan keakuannya (selfhood). Rumpun ini menekankan proses di mana individu mementuk dan menata realitas keunikannya.
3. Rumpun Model-model Interaksi Sosial
Dalam model rumpun ini menekankan pada hubungan individu dengan orang lain atau masyarakat. Pada rumpun ini memusatkan pada proses di mana kenyataan di tawarkan secara sosial.
4. Rumpun Model-model Behavioral (perilaku)
Semua model-model mengajar yang tergolong dalam rumpun ini bersumber dari kerangka teori yang sama yaitu teori behavioral. Istilah lain yang serin di gunakan adalah teori belajar,teori belajar sosial,modifikasi perilaku dan terapi perilaku.
3. Dapat memilih topic-topik IPS yang akan di ajarkan dengan menggunakan pembelajaran konsep.
Dengan mengetahui metode dalam pembelajaran IPS guru akan mudah dalam menentukan tema yang akan di bahas sehingga pembelajaran akan teras efektive serta terstruktur proses belajar mengajar dalam pendidikan ips.
4. Dapat merancang model operasional pembelajaran konsep dasar IPS
5. Dapat mensimulasikan model operasional pembelajaran konsep dasar IPS.
6.mereview dan menyempurnakan model operasional pembelajaran konsep dasar ips.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu sosial merupakan bidang ilmu yang mengkajian tentang kejadian,prilaku,pola pikir yang ada di masyarakat sehingga ilmu sosial ini sangat berpengaruh atas siswa ketika melihat masyarakat dari sudut pandang yang berbeda-beda karna pola piker yang terstruktur oleh pengetahuan yang mumpuni. Dalam memahami atau mempelajari bidang kajian tentang ilmu sosial ini tentunya menggunakan metode yang di pilih untuk membentuk cara seseorang untuk mendeskripsikan suatu maslah yang terdapat dalam masyarakat. JGJM
3.2 Saran
seharusnya murid serta guru lebih faham terlebih dahulu dalam modul pembelajaran sehingga akan memudahkan proses belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Sapriya. (2014) Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Supardan Dadang. (2013). Pengantar ilmu sosial sebuah kajian pendekatan struktural. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumaatmadja Nursid, Dkk.(2008). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka
Soekanto Soerjono.2013.sosiologi suatu pengantar.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Yang kita ketahui saat ini ilmu sosial banyak di gunakan oleh praktisi-praktisi baik dari politik,hukum,budaya dan lain sebagainya. Ilmu sosial merupakan ilmu yang selalu berkaitan dengan realitas epirik.
Dalam ilmu sosial ada sosiologi,sejarah,geografi,antropologi dan pikologi sosial yang mendukungnya. Dalam pendidikan terdapat pelajaran pendidikan ilmu pengetahuan ilmu sosial yang mana pelajaran tersebut hasil komparasi atas ilmu-ilmu sosial yang telah di sebutkan.
Adapun dalam makalah ini saya akan mencoba menjelaskan pengertian konsep dasar tentang ilmu-ilmu social. serta peranannya terhadap dunia pendidikan itu sendiri untuk menyadari arti akan kehadiran PIPS dalam kalangan siswa maupun mahasiswa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu ilmu social?
2. Mengapa PIPS di perlukan?
3. Bagaimana model pembelajaran konsep dasar ilmu pengetahuan sosial?
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa itu ilmu sosial;
2. Mengetahui PIPS di perlukan;
3. Mengetahui model pembelajaran konsep dasar ilmu pengetahuan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum saya mendeskripsikan tentang IPS saya akan mencoba sedikit menjelaskan makna konsep itu sendiri, yang mana agar lebih tersusun secara pembahasan.
Istilah konsep itu sendiri yang berkembang dalam masyarakat awam hampir selalu di kaitkan dengan rancangan yang belum selesai. Pemahaman demikian sebenarnya terlalu sederhana dan menyimpang karena pengertian konsep begitu luas dan bukan mengenai sesuatu yang berhubungan dekangan aktivitas belum maupun selesai. Menurut schwab(1969;12-14)konsep adalah suatu abstraksi,suatu konstruksi logis yang terbentuk dari kesan,tanggapan,dan pengalaman-pengalaman kompleks.
Konsep menurut Dorothy j. Skeel (1979:18), adalah suatu pemikiran yang tergambar dalam suatu pemikiran,gagasan atau suatu pengertian. Definisi lain adalah suatu citra mental tentang sesuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abstrak.
Dengan demikian,dari kedua pemikiran tersebut. Konsep dasar tentang ilmu sosial yang akan kita bahas seanjutnya merupakan pengertian(suatu pendeskripsian)mengenai hakikat dasar tentang ilmu sosial. Karna dilihat dari pernyataan di atas tadi konsep itu merupakan suatu hasil peimkiran dalam menganalisis atau menelaah sesuatu. Sebenarnya konsep itu sendiri mempunyai peran dan jenis-jenisnya, akan tetapi saya membahas konsep ini sendiri tidak akan secara menyeluruh ini hanya pengantar pembahasan agar lebih jelas tujuan pembahasannya.
2.1 Pengertian Ilmu Sosial
Tidak bisa di bayangkan jika kita hidup tanpa ada masyarakat(sosial). Sebab individu-individu tidak dapat hidup dalam keterpencilan selama-lamanya.manusia membutuhkan orang lain untuk hidup karna manusia satu sama lain saling berhubungan dan saling ketergantungan.
Istilah sosial (social dalam bhasa inggris) dalam ilmu sosial meiliki arti yang berbeda-beda,misalnya istilah sosial dalam sosialisme dengan istilah Departemen sosial, jelas kedua-suanya menunjukan makna yang jauh berdeda. Menurut soekanto (1993:464) mengemukakan bahwa istilah sosial pun berkenaa dengan interpersonal,atau yang berkaitan dengan proses-proses sosial. secara keilmuan,masyarakat yang menjadi kajian ilmu-ilmu sosial,dapat di lihat sebagai sesuatu yang terdiri atas beberapa segi. Dilihat dari segi ekonomi,akan bersangkut paut dengan faktor produksi,distribusi,penggunaan barang-barang serta jasa-jasa.
Kemudian Raplh linton dalam bukunya yang bejudul The Study of Man,mengemukakan:
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengtur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu satu kesatuan sosialdengan batas-batas yang di rumuskan dengan jelas (linton,1984:118)
Dapat kita kemukakan bahwa masyarakat ini sudah jelas meiliki satu kesatuan dengan yang lainnya sehingga ketika individu hidup hanya sendiri-sendiri maka dia akan mudah terasingkan dalam sosial yang ada,dengan kata lain sosial ini adalah sekeumpulan masyarakat atau kelompok yang menghasilkan suatu kebudayaan tertentu dalam masyarakatnya. Masyarakat ini hidup bersama dalam kurun yang cukup lama karna mereka sendiri mulai menyadari akan kesatuan dan tentang perbedaan,dengan adanya demikian erek membentuk suau kesatuan atau tatanan masyarakar dan timbulnya interaksi sosial.
Ilmu-ilmu sosial sebenarnya memiliki beragam pembahasan di dalamnya seperti geografi,sejarah,antropologi,sosiologi dan psikologi sosial. Dan kita akan membahas yang termasuk ke dalam ilmu-ilmu sosial itu selanjutnya dan mungkin tidak akan secara menyeluruh.
1. Geografi
Geografi ini membahas tentang bumi di mana yang berasal dari kata asalnya yaitu geo(bumi) dan graphein(tulisan atau lukisan).geografi ini tidak hanya membahas soal bumi dan lukisan saja akan tetapi menurut beberapa para ahli geografi ini mendalami dengan lebih spesifikasi lagi. Seperti yang di kemukakan oleh Council of the geographical association (1919).
Geografi berkenaan dengan dunia nyata,dunia yang di pelajari seseorang dengan baik melalui sol sepatu atau kaki telanjang,mengendarai kreta api,perahu,mobil,atau pesawat terbang,dan melalui lukisan atau gambar lain. Namun demikian,penelaahan geografi tidak hanya yang terlihat dari luar. Penelaahan tersebut juga meliputi sebab akibat mengapa dunia nyata menampakan demikian yang di pandang sebagai keseluruhan yang menghubungkan bagian-bagian yang telah menjadi apa adanya. Hal itu meliputi hubungan dengan ilmu kealamaan. Berkenaan dengan cara bagaimana hal-hal tersebut telah mempengaruhi manusia,dan kebalikannya telah dimodifikasi,diubah dan di adaptasi oleh tindakan manusia.(Williams, M, editor:1976:16)
Sehingga dengan demikian kita tau geografi itu suatu ilmu di mana tidak hanya membicarakan bumi dan lukisan-lukisan semata. Akan tetapi lebih dari itu,yaitu meliputi suatu sebab dan akibat yang ada di bumi serta berkenaan dengan pengaruhnya terhadap manusia. Serta bagaimana tindakan manusia memodifikasi,mengubah serta mengadaptasinya. Geografi berkenaan dengan(1)geosfer atau permukaan bumi,(2) alam lingkungan (atmosfer,litosfer,hidro-sfer,biosfer),(3) umat manusia atau antroposfer,(4) persebaran keruangan fenomena alam dan kehidupan persamaan serta perbedaannya,dan (5) analisishubungan serta interaksi keruagan fenomena-fenomenanya di permukaan bumi.
2. Sejarah
Hugiono dan P.K. Poerwanta (1987:9). Sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang di alami manusia,disusun secara ilmiah,meliputi urutan waktu,di beri tafsiran kritis dan analisis sehingga mudah di fahami.
Dari pernyatan di atas dapat kita fahami bahwa sejarah itu secara umum merupakan suatu masa lampau,di mana yang telah lalu merupakan sejarah. Istilah kemarin dalam sehari-hari yang kita ucapkan merupakan sejarah bagi kita,matan pun merupakan sejarah percintaan atau asmara bagi kita,karna yang telah lau merupakan suatu sejarah. Sejarah ataupun bisa di sebut masa lalu itu tidak akan mungkin kembali seperti sedia kala karna kita yang terus menerus termakan oleh waktu. Dan seperti yang telah di kemukakan di atas,dunia ini meliputi urutan waktu di mana waktu yang berjalan terus dan terus. Maka untuk menjadikan sejarah yang indah pun tak mudah memerlukan beban yang berat,berate dalm artian berguna buat diri sendiri dan banyak orang.
Sejarah yang menjadi lingkup bidang ilmu sosial mempunya konsep dasar sifat dirinya,dan yang dapat di bina dalam diri kita masing-masing terutama dalam peserta didik.konsep dasarnya yaitu:
1. Waktu;
2. Dokumen;
3. Alur peristiwa;
4. Kronologi;
5. Peta;
6. Tahap-tahap peradaban;
7. Ruang;
8. Evolusi;
9. Revolusi.
3. Antropologi
Secara harfiah antropologi berarti ilmu tentang manusia. Secara istilah berasal dari bahasa yunani,anthropos(manusia),dan logos (ilmu). Para ahli antropog sering mengemukakan bahwa antropologi merupakan sebuah studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, dan untuk memperoleh pengertian ataupun pemahaman yang lengkap tentang keaneka ragaman manusia (haviland,1999:7;koentjaraningrat,1987: 1-2). Jadi antopogi ini mencari hakikat dari manusia itu sendiri baik perkembangannya serta tingkah lakunya atau kebudayaan yang di pakainya.
Secara khusus antopologi terbagi kedalam lima sub ilmu yang mempelajari:
1. Masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara biologis;
2. Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia;
3. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaan manusia;
4. Maslah asal perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang di ucapakan di seluruh dunia;
5. Masalh mengenai asa-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari aneka ragam suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia masa kini.
4.Sosiologi
Sosiologi merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang kehidupan sosial karna masyarakat sebagai sasarannya sehingga konsep-konsep sosiologi terinspirasi dari manusia yang sebgaai msyarakat tersebut bisa di katakana begitu kurang lebih. Dan sosiologi di lihat dari sudut sifat hakikatnya terbagi ke beberapa pengertian,di antaranya:
1. Sosiologi merupakan suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian;
2. Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normative tetapi merupakan suatu disiplin yang kategori,aritinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa inidan bukan mengenai apa yang terjadi atau seharusnya terjadi;
3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni (pure science) dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai (applied science);
4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang kongkreet;
5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum;
6. Sosiologi merupakan ilmu yang empiris dan rasional;
7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus.(Sorjono soekanto,2013:18)
Konsep-konsep dasar sosiologi sebagai berikut.
1. Interaksi sosial;
2. Sosialisasi;
3. Kelompok sosial;
4. Perlapisan sosial;
5. Proses sosial;
6. Perubahan sosial;
7. Mobilisasi sosial;
8. Modernisas;
9. Patalogi sosial;
10. dan konsep-konsep lain yang dapat di gali sendiri dari kenyataan dan proses kehidupan sehari-hari. ( Nursid Sumaatmadja,dkk.2008: 2.20)
5. Psikologi Sosial
Inetraksi sosial manusia di masyarakat,baik individu atau kelopok tidak akan lepas dari fenomena kejiwaan yang timbul dari orang perorang maupun kelompok.seperti reaksi emosional,sikap,kemauan,perihatin,motivasi,harga diri dan sebangsanya. Prilaku kejiwaan manusia dalam konteks sosial ini,merupakan objek kajian psikologi sosial.
Menurut Harold A. Phelps (fairchid, H.P.dkk:1982:290) “psikologi sosial adalah studi ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial” ( Nursid Sumaatmadja,dkk.2008: 2.23). Psikologi sosial ini menurutnya merupakan proses untuk memenuhi mental manusia sebagai makhluk yang bersosial serta bahan kajian psikologi sosial meliputi tingkah laku manusia dalam konteks sosial yang terungkap pada prihatin,minat,kemauan,sikap mental,reaksi emosiaonal,harga diri dan lain-lain.
Psikologi salah satu bidang ilmu sosial,berperan strategis dalam mengamati,menelaah,menganalisis,menark kesimpulan dan memberikan arahan alternative terhadap maslah sosialyang merupakan ungkapan aspek kejiwaan
Konsep-konsep psikologi sosial.
1. Emosi dan reaksi emosiaonal dengan pengendaliannya,sangat penting kedudukannya dalam kehidupan sosialtermasuk dalam interaksi sosial.emosi dan reaksi emosional merupakan konsep dasar psikologi sosial yang peranannya besar dalam mengembangkan potensi psikologis lainnya;
2. perhatian dan sekaligus minat,memgang peranan yang sangat bermakna untuk mencapai suatu sember daya manusia;
3. kemauan,adalah suatu potensi pendorong dari dalam diri individu untuk memperoleh dan mencapai sesuatu yang di inginkan;
4. motivasi,adalah suatu gairah yang timbul dari diri sendiri,orang lain,serta masyarakat sosial yang ada di sekitarnya;
5. kecerdasan dalam menanggapai persoalan sosial dimana seseorang atau kelompok peka ketika permasalahan terjadi untuk merumuskan masalah secara kebersamaan(kesepakatan kolektif) dalam mencapai tujuan;
6. penghayatan,adalah proses kejiwaan yang menuntut perasaan;
7. kesadaran,proses kesadaran mampu merumuskan segala bentuk konsep psikologi sosial sehingga timbul penghayatan;
8. harga diri dan sikap mental,mencirikan dua konsep yang mencirikan manusia yang bermartabat;
9. kepribadian,kepribadian itu bersifat memadukan antara potensi internal sebagai warisan biologis dengan eksternal yaitu lingkungan sekitar kita.
2.2 Perlunya Pendidkan Pengetahuan Ilmu Sosial
Diakarnakan pendidikan ilmu pengetahuan sosial ini tidak berdiri sendiri maka tentu akan lebih penting untuk para siwa maupun mahasiswa bahkan masyarakat untuk memahami akan PIPS. Karna dalam PIPS ini pun terdapat beberapa kajian ilmu-ilmu sosial seperti yang telah di sebutkan di atas tadi,sehingga siswa atau mahasiswa mampu untuk memahami dalam bidang yang lebih spesifik sekaligus menguasai bidang-bidang ilmu dalam IPS.
Di lihat dari perkembangan IPS (social studies) sejak kelahirannya terdapat dalam karya saxe (1991) berjudul social studies in schoola: A history of the early years. Menurut saxe, pengertian PIPS yang dalam istilah asing lebih di kenal dengan istilah Social Studies,pada tahap awal kelahirannya The National Herbert Society Papers of 1896-1897 yang menegaskan bahwa upaya membatasi ilmu-ilmu sosial untuk penggunaan secara paedagogik.( Dr. Sapriya,M.Ed .2014:8)
Ilmu sosial ini merupakan wadah dalam bidang ilmu ilmu teertentu yang telah di kemukakan di pembahasan awal,karna ilmu sosial ini tidak secara menyeluruh ke paedagogik di batasi pula oleh the national society tadi.kenapa ilmu sosial tadi di katakana tidak bisa berdiri sendiri? Karna sudah tentu ini merupakan kumpulan dari geoegrafi,sejarah,antro dan seterusnya yang berkaitan dengan sosial.
Lalu masuk ke ranah paedagogik ini tentu ada tujuan tertentu untuk bagaimana ilmu-ilmu sosial itu mampu di pelajari secara berkala dalam pendidikan,agar terus menerus untuk di fahami oleh generasi-generasi selanjutnya untuk memenuhi bidak kajian dalam pendididkan.Dengan demikian PIPS ini pelu adanya penguatan untuk lebih memahami kontek sosial secara pemikiran yang berdasar dan teratur.memahami segala sesuatu tidak terstruktur akan sulit untuk memahami. Andai kata ilmu-ilmu sosial ini tidak masuk dalam ranah pendidikan mungkin ini akan sulit menelaah secara pendidikannya.
Setiap orang sejak lahir, tidak terpisah dari manusia lain, khususnya dari orang tua dan lebih khusus lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu si bayi telah melakukan hubungan dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan dengan anggota keluarga lainnya. Meskipun masih sepihak, artinya dari orang-orang lebih tua terhadap dirinya hubungan sosial itu telah terjadi. Tanpa hubungan sosial dan bantuan dari anggota keluarga lain, terutama dari ibunya si bayi, si bayi tidak akan berdaya dan tidak mampu berkembang menjadi manusia dewasa. Selanjutnya dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani sesuai dengan penambahan umur serta pengalaman terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya makin berkembang dan meluas. Hal tersebut membutuhkan atau terbina melalui pengetahuan sosial, hanya tentu saja berkenaan dengan namanya, sangat tergantung pada pernah sekolah atau tidak. Sebutan sebagai pengetahuan sosial atau resminya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) baru diketahui secara formal ketika kita bersekolah.
Dengan demikian maka Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dianggap sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia serta untuk mempolakan sejauh mana manusia itu berhubungan dengan orang lain dalam suatu kelompok.
Pada abad ke-20 ditandai dengan terjadinya perkembangan pesat pada berbagai bidang kehidupan, seperti timbulnya ledakan penduduk, ledakan ilmu pengetahuan, dan ledakan teknologi. Hal tersebut menimbulkan berbagai masalah di dalam masyarakat seperti:
1. Permasalahan yang menyangkut pengorganisasian antara lain di bidang pemerintahan, perundang-undangan, pendidikan, penyediaan keperluan hidup, kesehatan, dan kesejahteraan.
2. Ketegangan-ketegangan di dalam masyarakat baik dalam arti psikis maupun fisik (Misalnya keseimbangan lingkungan, polusi, dan masalah lalu lintas).
3. Masalah pertentangan dan kekaburan nilai. Akibat dari hal-hal tersebut terjadi gejala kehilangan pandangan menyeluruh, timbulnya spesialisasi yang makin intensif di bidang ilmu pengetahuan, misalnya mengakibatkan ketidakpastian diri, terampas rasa identitas individu, kehilangan nilainilai sosial dan tujuan etis.
Mata pelajaran IPS diperlukan sebagai:
1. Pengalaman hidup masa lampau dengan situasi sosialnya yang labil memerlukan masa depan yang mantap dan utuh sebagai suatu bangsa yang bulat.
2. Laju perkembangan kehidupan, teknologi, dan budaya Indonesia memerlukan kebijakan pendidikan yang seirama dengan laju itu.
3. Agar output persekolahan benar-benar lebih cocok dan sesuai serta bermanfaat.
4. Setiap orang akan dan harus terjun ke dalam kancah kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu perlu disiapkan ilmu khusus, yaitu IPS. Dilihat dari pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana dunia pendidikan selalu tertinggal dibandingkan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, maka IPS diperlukan sebagai wadah ilmu pengetahuan yang mengharmoniskan laju perkembangan ilmu dan kehidupan dalam dunia pengajaran.
Sebab IPS mampu melakukan lompatan-lompatan ilmu secara konsepsional untuk kepentingan praktis kehidupan yang baru, sesuai dengan perkembangan jaman. IPS oleh para pendirinya secara sengaja diciptakan dan dibina ke arah menuntun generasi muda mampu hidup dalam alamnya (jaman dan lingkungannya) dengan bekal pengetahuan yang baru. Karena IPS diarahkan demikian, maka susunan konsep-konsep dalam IPS sungguh sangat kompleks dan bervariasi dari berbagai cabang ilmu sosial. Tuntutan dan persoalan kehidupan praktis adalah buah dari lajunya pengetahuan dan teknologi yang menarik lajunya kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, IPS mau tak mau harus berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Demikianlah sekedar gambaran yang melatarbelakangi eksistensinya pelajaran IPS di negara kita. Keberhasilan pengajaran sangat tergantung kepada “ketepatan pilihan dan susunan dari konsep-konsep IPS, pendekatan, orientasi program dan pengajarannya serta tingkat inovatifnya para guru IPS itu sendiri. Sebab dalam dunia IPS, guru pada akhirnya adalah sumber pembaharu yang paling aktual, yang tahu persis akan keadaan, kebutuhan, serta permasalahan siswa serta masyarakatnya.
Gurulah yang diharapkan akan mampu menyesuaikan gejolak perkembangan baru ke dalam program dan cara pengajarannya. Di dalam kehidupan moderen dengan komunikasi yang serba lancar dan cepat, hubungan antarorang menjadi makin intensif, dan peristiwa-peristiwa makin kompleks.
Para pendidik sama-sama menyadari bahwa pengetahuan mengenai saling hubungan antara orang dengan orang, orang dengan benda-benda kebutuhan hidup, orang dengan lembaga, dan orang dengan lingkungan perlu lebih dikembangkan dan dimiliki oleh anak didik. Dengan bekal pengetahuan tersebut diharapkan bahwa hubungan antarorang, antarkelompok, antarlembaga dan antarbangsa, akan terjalin lebih lancar, kepincangan dan ketegangan sosial akan teratasi, sehingga dapat tercapai kehidupan masyarakat yang serasi.
IPS merupakan perwujudan dari satu pendekatan interdisipliner dari pelajaran ilmu-ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial antara lain: Sosiologi, Antropologi Budaya, Sejarah, Psikologi Sosial, Geografi, Ekonomi, Politik, dan Ekologi. IPS berusaha mengintegrasikan materi dari berbagai ilmu sosial dengan menampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat di sekitarnya. IPS merupakan aspek penting dari ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan diadaptasikan untuk digunakan dalam pengajaran di sekolah. IPS bukan ilmu sosial, sungguhpun bidang perhatiannya sama yaitu hubungan timbal balik di kalangan manusia. IPS hanya terdapat pada program pengajaran sekolah semata-mata.
Ilmu-ilmu sosial dipolakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan manusia misalnya melalui penelitian, penemuan, atau eksperimen. IPS dipolakan untuk tujuan-tujuan pembelajaran dengan materi sesederhana mungkin, menarik, mudah dimengerti, dan mudah dipelajari. Untuk dapat melaksanakan program-program IPS dengan baik, sudah sewajarnya bila guru yang mengajar IPS mengetahui benar-benar akan tujuan pengajaran IPS, di samping pengorganisasian, bahan pelajaran, dan metode yang dipakai dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
2.3 Model Pembelajaran Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial
Model pembelajaran dalam IPS adalah:
1. dapat memilih konsep-konsep dasar.
Ilmu pengetahuan sosial merupakan perwujudan dari suatu pendekatan inter-disiplin dari pembelajaran ilmu-ilmu sosial (social-science). IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti sosiologi,antropologi,sejarah dan lain sebagainya yang telah penulis bahas tadi di pembaahasan awal.kejadian di masyarakat serba terpadu dari aneka komponen yang ada. Karena itu pengetahuan yang di sajikan kepada anak didik sependapat.munkin di buat terpadu dari berbagai mata pelajaranilmu-ilmu sosial.
2. Dapat menjelaskan beberapa model pembelajaran konsep dasar IPS
Tetunya dalam menjelaskan model pembelajaran IPS bisa dilakukan ketika mengajar di kelas yang lebih efektifnya,karna secara tidak langsung menyangkut pelajaran yang akan di bahas. Dalam menjelaskan model belajar mengajar khusus telah di kembangkan oleh joy dan weil (1986) merka mengelompokkan model-model tersebut ke dalam empat rumpun,yaitu:
1. Rumpun/Model Pemrosesan Informasi
Dalam model ini di sandarkan kepada siswa dalam memproses informasi serta cara mereka untuk dapat memperbaiki kecakapan untuk menguasai informasi.
2. Rumpun Model-Model Personal
Rumpun model ini berorientasi kepada individu dan perkembangan keakuannya (selfhood). Rumpun ini menekankan proses di mana individu mementuk dan menata realitas keunikannya.
3. Rumpun Model-model Interaksi Sosial
Dalam model rumpun ini menekankan pada hubungan individu dengan orang lain atau masyarakat. Pada rumpun ini memusatkan pada proses di mana kenyataan di tawarkan secara sosial.
4. Rumpun Model-model Behavioral (perilaku)
Semua model-model mengajar yang tergolong dalam rumpun ini bersumber dari kerangka teori yang sama yaitu teori behavioral. Istilah lain yang serin di gunakan adalah teori belajar,teori belajar sosial,modifikasi perilaku dan terapi perilaku.
3. Dapat memilih topic-topik IPS yang akan di ajarkan dengan menggunakan pembelajaran konsep.
Dengan mengetahui metode dalam pembelajaran IPS guru akan mudah dalam menentukan tema yang akan di bahas sehingga pembelajaran akan teras efektive serta terstruktur proses belajar mengajar dalam pendidikan ips.
4. Dapat merancang model operasional pembelajaran konsep dasar IPS
5. Dapat mensimulasikan model operasional pembelajaran konsep dasar IPS.
6.mereview dan menyempurnakan model operasional pembelajaran konsep dasar ips.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu sosial merupakan bidang ilmu yang mengkajian tentang kejadian,prilaku,pola pikir yang ada di masyarakat sehingga ilmu sosial ini sangat berpengaruh atas siswa ketika melihat masyarakat dari sudut pandang yang berbeda-beda karna pola piker yang terstruktur oleh pengetahuan yang mumpuni. Dalam memahami atau mempelajari bidang kajian tentang ilmu sosial ini tentunya menggunakan metode yang di pilih untuk membentuk cara seseorang untuk mendeskripsikan suatu maslah yang terdapat dalam masyarakat. JGJM
3.2 Saran
seharusnya murid serta guru lebih faham terlebih dahulu dalam modul pembelajaran sehingga akan memudahkan proses belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Sapriya. (2014) Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Supardan Dadang. (2013). Pengantar ilmu sosial sebuah kajian pendekatan struktural. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumaatmadja Nursid, Dkk.(2008). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka
Soekanto Soerjono.2013.sosiologi suatu pengantar.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Komentar
Posting Komentar