Keterampilan Menulis
|
Tugas Mata Kuliah :
Bahasa Indonesia
Prodi :
Sosiologi
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena sampai saat ini kita masih bisa merasakan nikmat jasmani dan rohani .
Makalah ini ditujukan sebagai salah satu panduan bagi mahasiswa untuk
mempelajari dan mengkaji tentang pembahasan keterampilan menulis agar mahaiswa
dapat menyimpulkan dan mengetahui tentang keterampilan dan kreatif sebagaimana
judulnya.
Makalah ini dibuat untuk pengetahuan bagaimana sebenarnya menulis yang baik berdasarkan ketrampilan berbahasanya . Semoga dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat mengerti tentang pengertian menulis, jenis-jenis tulisan, syarat-syarat menulis yang baik dan lain sebagainya. Sebelumnya kami juga berterima kasih atas kerja sam dan bantuan khususnya dari Dosen kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Jika ada kata-kata atau ucapan yang kurang berkenan, kami sebagai pihak penyusun memohon maaf.
Terima kasih
Makalah ini dibuat untuk pengetahuan bagaimana sebenarnya menulis yang baik berdasarkan ketrampilan berbahasanya . Semoga dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat mengerti tentang pengertian menulis, jenis-jenis tulisan, syarat-syarat menulis yang baik dan lain sebagainya. Sebelumnya kami juga berterima kasih atas kerja sam dan bantuan khususnya dari Dosen kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Jika ada kata-kata atau ucapan yang kurang berkenan, kami sebagai pihak penyusun memohon maaf.
Terima kasih
|
Tim Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang ……………………………………………………
b. Identifikasi
Masalah .........................................................................
c. Rumusan
Masalah …………………………………………………..
d.
Tujuan Penulisan
..............................................................................
ISI
a. Pengertian menulis . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b.
Ragam Menulis . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
c. Penulisan
Huruf yang Baik .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
d. Hal-hal yang
diperhatikan dalam menulis .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
e. Tujuan dan
Manfaat Menulis .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. .
DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Keterampilan
berbahasa merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh siswa
maupun mahasiswa karena keterampilan berbahasa merupakan syarat bagi siswa,
mahaiswa dan yang lainnya untuk memperoleh ilmu. Ketrampilan berbahasa harus
bisa diterapkan oleh masyarakat agar negara tidak bodoh dalam hal berbahasa.
Salah satu keterampilan yang wajib diketahui dan dilakukan adalah keterampilan
menulis.
Keterampilan menulis merupakan salah satu dasar
dalam pandai berbahasa karena dari keterampilan menulis itu kita mendapat
banyak manfaat seperti kita menjadi tahu bagaimana menulis yang baik, mengeja
yang baik, an mencakup semua aspek keterampilan berbahasa.
Pada BAB ini, kami sebagai tim penyusun akan
membahas tentang apa sebenarnya menulis itu dan hal-hal apa saja yang harus
kita lakukan ketika menulis erta tujuan dan manfaat kita jika menulis.
B. Identifikasi
Masalah
Menulis merupakan salah satu
dasar dalam keterampilan berbahasa.
C. Rumusan
Masalah
1. Apa yang
disebut menulis ?
2. Seperti apa
ragam menulis ?
3. Bagaimana
cara penulisan huruf ang baik?
4.Hal-hal
apasaja yang harus dilakukan ketika menulis ?
5. Apa tujuan
dan manfaat menulis ?
ISI
Keterampilan Menulis
A. Hakikat Keterampilan Menulis
Menulis
adalah kegiatan penyampaian pesan (gagasan, perasaan, atau informasi) secara
tertulis kepada pihak lain. Dalam kegiatan berbahasa menulis melibatkan empat
unsur, yaitu penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, medium
tulisan, serta pembaca sebagai penerima pesan. Kegiatan menulis sebagai sebuah
perilaku berbahasa memiliki fungsi dan tujuan: personal, interaksional,
informatif, instrumental, heuristik, dan estetis.
Banyak ahli telah mengemukakan pengertian menulis. Menurut pendapat Saleh
Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,
pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan
pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan,
kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan. Menurut Ahmad Rofi’uddin dan
Darmiyati Zuhdi (1999: 159) keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan
menuangkan pikiran, gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu
pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahas
tulis.Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 3) keterampilan menulis adalah salah
satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan
pihak lain. Sedangkan menurut Byrne(Haryadi dan Zamzani, 1996: 77) keterampilan
menulis karangan atau mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa
tulis melalui kalimat yang dirangkai secara utuh dan jelas sehingga dapat
dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.
Menurut pendapat Burhan Nurgiyantoro (2001: 273), menulis adalah aktivitas
mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakan kegiatanproduktif
dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan
kosakata, tata tulis, dan struktur bahasa. Atar Semi(1993: 47), mengartikan
keterampilan menulis sebagai tindakan memindahkan pikiran dan perasaan ke dalam
bahasa tulis dengan menggunakan lambang-lambang. Senada dengan pendapat
tersebut, menurut Harris (Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi, 1999: 276)
keterampilan menulis diartikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa untuk menyatakan
ide, pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunaan bahasa tulis.
Menulis merupakan aktivitas pengekpresian ide, gagasan, pikiran atau perasaan
ke dalam lambang-lambang kebahasaan. Sedangkan menurut Suparno dan Mohammad
Yunus (2008:1.3), menulis merupakan kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi)
dengan mengunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya.Dalam komunikasi
tulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat yaitu (1) penulis sebagai
penyampai pesan, (2) isi tulisan atau pesan, (3) saluran atau medianya berupa
tulisan dan (4) pembaca sebagai penerima pesan. Menurut The Liang Gie (2002:3),
keterampilan menulis adalah keterampilan dalam pembuatan huruf, angka, nama,
suatu tanda bahasa apapun dengan suatu alat tulis pada suatu halaman tertentu.
Sedangkan mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada
masyarakat pembaca untuk dipahami. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat
dikemukakan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan ide,
gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain
yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan
baik.
B. Ragam Menulis
Ragam tulisan dapat
didasarkan pada isi tulisan, isi tulisan mempengaruhi jenis informasi,
pengorganisasian dan tata sajian tulisan. Berdasarkan ragam tersebut tata
tulisan dibedakan menjadi empat : deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi
(Syafi’ie,1990: 151).sedangkan menurut Keraf(1989: 6) ragam tulisan didasarkan
pada tujuan umum, berdasarkan hal tersebut menulis dapat dibedakan menjadi lima
: Deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi, persuasi.
1. Deskripsi (perian)
Kata deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan atau memerikan sesuatuhal. Dari segi istilah,deskrpsi adalah suatu bentuk karangan yanng melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat,mendengar,mencim dan merasakan)apa yang dilikiskan itu sesuai dengan citra penulisannya.
Kata deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan atau memerikan sesuatuhal. Dari segi istilah,deskrpsi adalah suatu bentuk karangan yanng melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat,mendengar,mencim dan merasakan)apa yang dilikiskan itu sesuai dengan citra penulisannya.
2. Eksposisi (paparan)
Eksposisi berasal dari kata exposition yang berarti membuka.dapat pula diartikan sebagai tulisan yang bertujuan untuk memberitahu ,mengupas,menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
Eksposisi berasal dari kata exposition yang berarti membuka.dapat pula diartikan sebagai tulisan yang bertujuan untuk memberitahu ,mengupas,menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
3. Argumentasi(bahasan )
Yang dimaksud dengan tulisan argumentasi adalah karangan yang terdiri atas paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan.Karangan ini ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, memperkuat atau menolak sesuatu pendapat, pendirian , gagasan.
Yang dimaksud dengan tulisan argumentasi adalah karangan yang terdiri atas paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan.Karangan ini ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, memperkuat atau menolak sesuatu pendapat, pendirian , gagasan.
4. Narasi (kisahan)
Narasi atau naratif adalah tulisan berbentuk karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa atau kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis) dengan maksud memberi makna kepada sebuah atau rentetan kejadian sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.
Narasi atau naratif adalah tulisan berbentuk karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa atau kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis) dengan maksud memberi makna kepada sebuah atau rentetan kejadian sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.
5. Persuasi
Tulisan yang bermaksud mempengaruhi orang lain dalam persuasi selain logika perasaan juga memegang peranan penting.
Tulisan yang bermaksud mempengaruhi orang lain dalam persuasi selain logika perasaan juga memegang peranan penting.
C. Penulisan
Huruf
Dalam
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, penulisan huruf menyangkut duan
masalah yaitu : (1) penulisan huruf besar atau huruf kapital dan (2) penulisan
huruf miring.
1.
penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital
Penulisan huruuf kaidah
kapital yang kita jumpai dalam tulisan-tulisan resmi kadang-kadang menyimpang
dari kaidah-kaidah yang berlaku. Kaidah penulisan huruf kapital itu adalah
ebagai berikut
a.
huruf besar atau kapital dipakai sebagai huruf pertama kalimat berupa petikan
langsung.
Misalnya :
Misalnya :
1) Dia
bertanya, “Kapan kita pulang”
2) Ketua
DEN, Emil Salim mengatakan, “Perekonomian dunia kini belum sepenuhnya lepas
dari cengkeraman resesi dunia”
b.
huruf besar atau kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
ber,hubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, dan nama Tuhan termasuk kata
ganti-Nya. Huruf pertama pada kata ganti ku, mu, da nya, sebagai kata ganti
Tuhan, harus dituliskan dengan huruf kapital, dirangkaikan dengan tanda hubung
(-). Hal-hal keagamaan itu hanya terbatas pada nama diri, edangkan kata-kata
yang menunjukkan nama jenis, seperti jin,
iblis, surga, malaikat, mahsyar, zakat, dan puasa – meskipun bertalian dengan keagamaan – tidak diawali dengan
huruf kapital.
Misalnya
1) Limpahkanlah
rahmat-Mu, ya Allah
2) Dalam
Alquran terdapat ayat-ayat yang menganjurkan agar manusia berahlak terpuji
c.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar ( kehormatan, keturuna,
agama , jabatan, dan pangkat yang diikuti nama orang
d.
Kata-kata van, den, da, de, di, bin,
dan ibnu yang digunakan sebagai nama
orang tetap dituli dengan huruf kecil, kecuali jika kata-kata digunakanbegai
nama pertama atau terletak pada awal kalimat.
e.
Huruf besar atau Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku,
dan bahasa
f.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah.
g.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi
h.
Huruf besar atau Huruf kapital dipakai sbegai huruf pertama resmi badan,
lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumentasi resmi.
i.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama emua kata di dalam nama buku,
majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata partikel seperti di, ke, dari, untuk, dan yang, yang terletak pada posisi awal.
j.
Huruf kapital dipakai dala sigkatan nama gelar dan sapaan, kecuali gelar
dokter.
k.
Huruf besar atau Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk
hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu,
saudara, kakak, adik dan paman
yang dipakai sebagai kata ganti sapaan. Singkatan pak, bu, kak, dik dan sebagainya hanya digunakan sebagai sapaan
atau jika diikuti oleh nama orang/nam jabatan. Kata Anda juga diawali huruf kapital.
2. Penulisan
huruf Miring
a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
Dalam tulisan tangan atau ketikan, kata yang harus dituis dengan huruf miring
ditandai dengan garis bawah satu.
b. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
c. Huruf
miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama-nama ilmiah atau
ungkapan bahasa asing atau bahaa daerah, kecualai yang diesuaikan ejaannya.
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan tulis menulis
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan
menulis adalah sebagai berikut:
a. Penentuan Pikiran Utama
Salah satu cirri utama tulisan adalah adanya kesatuan
gagasan antarparagrafnya. Sebuah tulisan (karangan) akan menjadi jelas jika
mempunyai kesatuan, yaitu semua detail yang berupa contoh, alas an maupun fakta
yang digunakan harus tidak menyimpang dari pikiran utama.
Seperti dikemukan oleh(Ahmadi dalam Masnur, 2009: 125), pikiran utama
adalah pengendali suatu karangan sehingga pikiran utama dimaksudkan isi
karangan tidak akan menyimpang. Karangan tersebut ditulis dalam bentuk
paragraph dan tiap paragraph mempunyai pikiran utama. Pikiran utama yang paling
baik diletakkan pada kalimat pertama paragraf.
b. Pembentukan Paragraf
Agar sebuah karangan mudah ditangkap pembaca dan jelas
akan isi konteks yang diceritakannya, maka perlulah disusun suatu paragraf.
Paragraf merupakan suatu pikiran atau perasaan yang tersusun teratur berupa
kalimat-kalimat dan berfungsi sebagai bagian dari suatu satuan yang lebih
besar, (Ahmadi dalam Masnur, 2009: 125). Paragraf bisa terseusun dari beberapa buah kalimat yang saling
berhubungan sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh untuk menyampaikan suatu
maksud.
Sehubungan dengan hal ini W.J.S.Poerwadarminta dalam Masnur (2009: 126) mengemukakan sebagai berikut.
“Sekalian kalimat dalam paragraf bahu-membahu,
bekerjasama untuk menerangkan, melukiskan, atau mengulas suatu hal yang menjadi
pokok pembicaraan dalam paragraf itu. Jadi, kalimat-kalimat dalam paragraf itu
semuanya berpusat pada suatu pokok pembicaraan atau suatu tema.”
Dengan demikian, untuk membuat suatu paragraf yang
baik, kalimat-kalimat yang disusun hendaknya bertalian arti sehingga arti atau
maksud tersebut menjadi jelas. Dalam hal ini anak didik dilatih menyusun
paragraf secara teratur dalam bahasa tertulis. Kalimat yang bertalian arti,
yaitu dalam satu paragraf kalimat-kalimatnya menerangkan, bahu-membahu, bekerja
sama untuk menerangkan sesuatuatau pokok pembicaraan.
c. Penulisan Kalimat
Kalimat dalam karangan harus jelas dan mudah dipahami,
karena kalimat tertulis dalam beberapa hal tidak sama dengan kalimat tutur.
Kalimat yang jelas dan terang dalam bahasa percakapan (tutur), tidak selamanya
jelas dan terang, juga apabila dituliskan, sebab intonasi dalam bahasa tutur sulit
untuk diterjemahkandalam bahasa tulis.
Dalam setiap kalimat pada suatu karangan
pada dasarnya kalimat itu disusu oleh unsur-unsur yang membentuknya.
Unsur-unsur itulah yang membangun dan membentuk suatu kalimat. Unsur-unsur
kalimat itu tidak lain adalah kata-kata. Kata-kata itulah yang membentuk
kalimat. Bagian bagian kaliamt sering disebut konstituen Masnur (2009:
127). Bagian-bagian kalimat tersebut antara lain sebagai
berikut.
· Subjek
Subjek kalimat sangat menentukan kejelasan makna sebuah
kalimat. Subjek kalimat yang posisi atau letaknya kurang tepat (jelas) dalam
kalimat menyebabkan kekaburan makna kalimat tersebut. Jabatan, atau fungsi
subjek dalam kalimat biasanya dapat diketahui dengan jalan menggunakan
pertanyaan apa, atau siapa yang dibicarakan dalam karangan.
· Predikat
Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat
kebanyakan muncul secara eksplisit. Ia juga sangat menentukan kejelasan makna
sebuah kalimat. Ciri-ciri umum predikat terletak di belakang subjek serta berbentuk
verbal atau kata kerja.
· Objek
Kehadiran objek dalam kalimat tergantung pada jenis
predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Objek pada umumnya
berbentuk nomina atau kata benda, atau dibelakang kata tugas “oleh” dalam
kalimat pasif.
· Keterangan
Tempat jabatan keterangan dalam kalimat biasanya bebas
dan cakupan semantis keterangan lebih kuat, yaitu membatasi unsur kalimat atau
seluruh kalimat. Keterangan tidak wajib hadir dalam sebuah kalimat. Bagian
keterangan dalam kalimat bahasa indonesia menyatakan banyak makna, namun yang
sering ditemukan dalam pemakaian bahasa sehari-hari adalah keterangan waktu,
keterangan tempat, keterangan tujuan, keterangan instrumental.
d. Penggunaan Tanda Baca
Karangan selalu berupa bahasa yang tertulis. Dalam
beberapa hal bahasa tertulis tidak sama dengan bahasa lisan. Banyak alat-alat
bahasa seperti lagu, jeda, tinggi rendah suara, tekanan suara, sukar
digambarkan dalam bahasa tulis. Untuk melengkapi kekurangan itu maka dibuatlah
tanda baca. Menurut Poerwadarminta tanda baca dapat membantu menjelaskan maksud
atau makna kalimat. Dengan tanda baca penulis dapat menyampaikan maksudnya
dengan lebih jelas. Sedanga pembaca pun dapat pula menangkap maksud kalimat
dengan lebih mudah. Oleh karena itu, makna tanda baca tidak boleh di abaikan dalam tulis-menulis Poerwadarmintadalam Masnur (2009: 127).
Macam-macam tanda baca antara lain sebagai berikut.
· Titik
Tanda titik dipakai sebagai tanda bahwa kalimat telah
selesai. Pokok tugasnya adalah sebagai penguncu kalimat.
· Koma
Tanda koma paling sering digunakan dalam tulis
menulis. Pokok tugasnya adalah untuk menyatakan jeda sejenak, menyekat
hubungan-hubungan yang perlu dijelaskan. Pada umumnya tanda komadigunakan untuk
menyekat kata atau frase sejenis dan setara.
· Titik dua
Titik dua digunakan untuk menegaskan keterangan atau
penjelas sebagai tambahan sebagai sesuatu yang telah tersebut dalam kaliamt
terdahulu. Titik dua juga dapat digunakan untuk menyatakan perincian berbagai
hal, benda yang disebutkan berturut turut, serta untuk menyatakan kutipan
perkataan seseorang.
· Tanda seru dan tanda Tanya
Tanda seru pada pokoknya mengintensifkan penuturan.
Bisa dipakai untuk menyatakan perasaan yang kuat seperti perintah, melarang,
heran, menarik perhatian, tak percaya, dan sebagainya. Sedangkan tanda tanya
sudah tentu dipakai untuk menyatakan pertanyaan, baik pertanyaan yang
sesungguhnya maupun bersifatmenyaksikan Poerwadarminta dalam Masnur
(2009: 128).
E. Fungsi dan Tujuan dan Manfaat Menulis
1. Fungsi Menulis
Menulis memiliki
banyak fungsi. Seperti yang diungkapkan oleh D’Angelo dalam Tarigan, (2008),
pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang
tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena para pelajar akan
merasa mudah dan nyaman dalam berpikir secara kritis. Juga dapat memudahkan
kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tangkap atau
persepsi, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, menyusun urutan bagi
pengalaman. Tulisan membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita. Tidak
jarang, kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai
orang-orang, gagasan-gagasan, masalah-masalah, dan kejadian-kejadian yang hanya
dalam proses menulis yang aktual.
Tidak jauh berbeda dari pendapat D’Angelo, Sabarti Akhadiah (dalam Hasani, 2005:3) mengungkapkan fungsi menulis sebagai berikut:
Tidak jauh berbeda dari pendapat D’Angelo, Sabarti Akhadiah (dalam Hasani, 2005:3) mengungkapkan fungsi menulis sebagai berikut:
a. Penulis dapat mengenali kemampuan dan
potensi dirinya. Dengan menulis, penulis dapat mengetahui sampai mana
pengetahuannya tentang suatu topik. Untuk mengembangkan topik itu, penulis
harus berpikir menggali pengetahuan dan pengalamannya.
b. Penulis dapat terlatih dalam
mengembangkan berbagai gagasan. Dengan menulis, penulis terpaksa bernalar,
menghubung-hubungkan, serta membanding-banding-kan fakta untuk mengembangkan
berbagai gagasan.
c. Penulis dapat lebih banyak menyerap,
mencari, serta menguasai informasi se-hubungan dengan topik yang ditulis.
Kegiatan menulis dapat memperluas wawasan penulisan secara teoritis mengenai
fakta-fakta yang berhubungan.
d. Penulis dapat terlatih dalam
mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkan secara
tersurat. Dengan demikian, penulis dapat memperjelas permasalahan yang semula
masih samar.
e. Penulis dapat meninjau serta menilai
gagasannya sendiri secara objektif.
f. Dengan menulis sesuatu di atas kertas,
penulis akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya
secara tersurat dalam konteks yang lebih kongkret.
g. Dengan menulis, penulis terdorong untuk
terus belajar secara aktif.
h. Penulis menjadi penemu sekaligus pemecah
masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain.
i. Dengan kegiatan
menulis terencana, penulis membiasakan berpikir serta ber-bahasa secara tertib
dan teratur.
j. Dari pernyataan
tersebut, dapat disimpulkan fungsi dari menulis adalah sebagai alat komunikasi
tidak langsung yang dapat menggali kemampuan seseorang tentang suatu topik
dengan cara berlatih mengorganisasikan gagasan secara sistematis dan terencana
agar dapat berbahasa dengan tertib dan teratur. Selain itu, menulis juga dapat
membantu seseorang memperdalam daya tangkap dan membantu memecahkan masalah.
2. Tujuan Menulis
Pada dasarnya tujuan
menulis adalah sebagai alat komunikasi dalam bentuk tulisan. Setiap jenis
tulisan tentunya memiliki tujuan. Tujuan-tujuan tersebut tentunya sangat
beraneka ragam. Tarigan (2008: 24) membagi tujuan menulis dilihat dari
penulisnya yang belum berpengalaman sebagai berikut:
1).
Memberitahukan atau mengajar
2).
Meyakinkan atau mendesak
3).
Menghibur atau menyenangkan
4).
Mengutarakan atau mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api.
Sedangkan Hugo Hartig
(dalam Tarigan 2008:26), membagi tujuan menulis menjadi tujuh bagian sebagai
berikut:
a. Assigment purpose (Tujuan
Penugasan)
Tujuan penugasan ini
sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena
ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.
b. Altruistic purpose (Tujuan
Altruistik)
Tujuan altruistik
adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan. Penulis bertujuan untuk menyenangkan
para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin mendorong para pembaca
memahami, menghargai perasaan, dan penala-rannya. Ingin membuat hidup para
pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karya seseorang.
c. Persuasive purpose (Tujuan
Persuasif)
Tulisan yang bertujuan
meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan oleh seorang
penulis.
d. Informational purpose (Tujuan
Informasional, Tujuan Penerangan)
Tujuan yang bertujuan
memberi informasi atau keterangan/penerangan kepada para pembaca.
e. Self-expressive purpose (Tujuan
Pernyataan Diri)
Tulisan yang bertujuan
untuk memperkenalkan atau menyatakan diri seorang pengarang kepada pembaca
f. Creative purpose (Tujuan Kreatif)
Tujuan ini erat
berhubungan dengan tujuan pernyataan diri, tetapi “keinginan kreatif’’ disini
melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai
norma artistik atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan
mencapai nilai-nilai artistik dan nilai kesenian.
g. Problem solving purpose (Tujuan
Pemecahan Masalah)
Penulis ingin
memecahkan masalah yang dihadapi dengan cara menjelaskan, menjernihkan,
menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya
sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.
Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis haruslah mempunyai tujuan yang nyata.
Dimana para penulis harus bisa meyakinkan, memberitahukan, menghibur dan
mengekspresikan emosi.
3. Manfaat Menulis
Manfaat menulis
menurut Sabarti Akhadiah (dalam Kartimi 2006: 5) sebagai berikut:
1) Mengetahui potensi diri dengan dan
kemampuan serta pengetahuan kita tentang topik yang dipilih. Dengan
mengembangkan topik itu kita dipaksa berpikir, menggali pengetahuan, dan
pengalaman yang tersimpan dalam diri.
2) Dengan mengembangkan berbagai gagasan
kita terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan, dan membandingkan fakta-fakta
yang tidak pernah kita lakukan kalau kita tidak menulis.
3) Lebih banyak menyerap, mencari, serta
menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Dengan demikian,
kegiatan menulis dapat memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai
fakta-fakta yang berhubungan
4) Menulis berarti mengorganisasi gagasan
secara sistematik serta mengungkapkan secara tersurat. Dengan demikian, setiap
permasalahan yang semula samar-samar dakan menjadi lebih jelas.
5) Melalui tulisan, kita dapat menjadi
peninjau dan penilaian gagasan kita secara obyektif
6) Lebih mudah memecahkan masalah dengan
menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih konkrit.
7) Dengan menulis, kita menjadi aktif
berpikir sehingga kita dapat menjadi penemu sekaligus pemecah masalah. Bukan
hanya sekedar penerima informasi yang pasif.
8) Membiasakan kita berpikir dan berbahasa
secara tertib.
Selain manfaat menulis di atas, Hernowo (2004: 51) mengungkapkan bahwa
menulis dapat digunakan untuk menyibak atau mengungkapkan diri. Dengan menulis
seseorang bukan hanya akan menyehatkan fisik dan mental tetapi juga dapat
mengenali detail-detail dirinya.
Dari beberapa manfaat menulis yang dikemukakan, dapat
disimpulkan bahwa menulis bermanfaat untuk mengetahui kemampuan diri dengan
aktif berpikir dalam menuangkan ide dan gagasan kedalam sebuah tulisan,
menambah wawasan dan informasi, menumbuhkan keberanian dan kreatifitas.
3. PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
Sunarti &
Anggraini, D. (2009). Keterampilan Berbahasa Indonesia: Bahan
Ajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia 3. Yogyakarta: Universitas PGRI
Yogyakarta.
Komentar
Posting Komentar