PEMAPARAN HATI TERKAIT PENDIDIKAN



Nim                             : 2290150033
Nama                           : Mochamad Hamzah Mawalidi
Jurusan/ SMSTR         : Pendidikan Sosiologi / 3 ( tiga )
Dosen pengampu        : Pak, Rizki Setiawan. M,Si


MASALAH PENDIDIKAN ( formal )
Pada dasarnya semua ada suatu permasalahan baik dalam pendidikan, pendidik ( guru ), peserta didik ( murid ), bahkan dalam lingkungan pendidikan. akan tetapi, masalah yang seperti apa dan bagaimana bentuknya. Dalam permaslahan pendidikan secara keseluruhan tidak mengetahui, tapi secara apa yang dilihat dan dirasakan adanya suatu permasalahan yang terasa, baik secara infrastruktur, system, proses belajar mengajar, pembiayaan dan lain sebagainya. Terkadang pendidikan pun mampu menjadi sesuatu yang menindas, dimana pendidikan memilih dan memilah apa, siapa dan yang bagaimana yang pantas ada di dalamnya, baik materil maupun secara kemampuan.  Lantas orang yang tak sanggup bersaing menjadi yang tersingkirkan dan tak mampu mengenyam pendidikan yang selayaknya. Dimana orang terpilih mampu belajar dengan tenang diruangan yang layak, guru terbaik yang berilmu tinggi serta proses belajar mengajar yang cukup pas dan lain sebagainya. Tapi berbeda hal dengan yang tersingkirkan dari persaingan dalam hal mengenyam pendidikan yang sifatnya formal, sebalinya dari yang di rasakan oleh yang berkemampuan. Sehingga membuat pengangguran secara berkala, dimana kecil tidak bersekolah dan dewasa tidak bekerja dan ketika punya keturunan tidak ada biaya. Mungkin dalam beberapa orang ada yang begitu tapi banyak pula yang tidak berpendidikan tapi anaknya sarjana.  Pendidikan pula menimbulkan stratifikasi social yang ada, dilhat dari pembayaran yang berada di kampus dan jalur masuk juga menimbulkan sebuah stratifikasi juga menurut saya karna ada sebuah pembeda dalam penilaian terhadap individu, akan tetapi di sisi lin juga ada baiknya adanya sebuah perbedaan dalam melihat seseorang, untuk menilai seseorang yang lebih jauh.
Kadang proses dalam pendidikan pun adanya suatu paksaan untuk membentuk apa yang di inginkan oleh pendidik, agar mampu menjadi individu yang diharapkan oleh kebanyakan orang, dan begitu sulit di jalankan bagi rang yang ingin berjalan bebas tanpa ada suatu keangan yang ada, terkadang pula proses belajar atau menjalani pendidikan membuat kita harus untuk menjadi ekor dalam orang-orang yang lebih berilmu. Pendidikan pun di jadikn lading yang subur baik dalam berpolitik yang bersifat buruk, misal melakukan hegemoni untuk menghilangkan sebuah jejak kesalahan yang bersalah, dalam artian adanya pembelaan untuk menumbuhkan bahwa yang salah tidak salah dan yang benar menjadi salah. Orang-orang mampu memanipulai kenyataan melalui pendidikan, karna biaanya dalam hal keilmuan yang baru mendapatkan ilmu biasanya mampu mengikuti begitu saja. Mungkin sebagian besar berfikir menjadi pendidik bagus, tapi bagi saya tidak. Karna akan kekhawatiran saya orang-orang terdididik yang mendidik dalam pendidikan melakukan sebuah hegemoni untuk kepentingan dirinya dan kelompoknya semata. Bias saja berpura- pura baik akan tetapi perlahan membuat pola fikir masa kini di arahkan kepada ang lebih baik. Karna kadang- kadang sebuah system dalam pendidikan pun mampu mengubah pola piker secara perlahan. Miris akan yang tak berilmu luas seperti saya yang takut akan kepada arahan pemikiran jauh yang salah.
 Namun di samping ada sebuah permasalahan tentunya akan ada pula sebuah pembaharuan ataupun perbaikan di dalamnya, tentunya yang berarti tidak selalu permasalahan menimbulkan sebuah dampak yang negative. Dan kadang-kadan pula apa yang menurut kita baik akan jadi buruk dan sebaliknya. Kadang pula kita berfikir kondisional ataupun menempatkan pada tempat dan waktunya. Kadang pula sebuah idiologi yang di anut ataupun di ajarkan bisa menjadi kejam dan membunuh.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknologi Sebagai Pendekatan Pendidikan

BUDAYA DI BANTEN

Observasi banten lama