Hidup Untuk Terlahir Kembali
kemesraan dunia tak bertulang
"dunia seperti halnya mainan pasir anak kecil di pantai biru sana"
.Indah di pandang membosankan bila di ingat-ingat dan di rasakan.
betapa sempitnya dunia ini berasa seperti gubuk yang di huni ribuan orang untuk menidurinya.
betapa tak punya harapan untuk maju melangkah menuju kemenangan.
Akh.....
Andaikan saja aku tuliskan kisah perjalanku,aku tak akan pernah menyesal dalam madu yng penuh serangga ini.
Di manakah pohon pelindung untuk menghidupi kemesraan diri?
Dimana......?
Sekali seumur hidup mencapai kemenangan bukan hal yang mudah,tapi tidak akan sulit jika tidak ada yang mempersulit,Lalu tempat yang seperti inikah yang harus ku akui tempat yang begitu nyaman?.Dengan kepribadian yang begitu egois di selat sana?yang begitu hausnya akan kekuuasaan,akan tahta,akan hal-hal yang merugikan orang banyak.sehingga tak hanya aku yang di dalam sangkar madu ini,tapi puluhan,ratusan,ribuan,bahkan mecapai jutaan yang tak pernah terlihat dari atas sana.
HARUS BEGINIKAH?
HARUS TERUS MENERUS SEPERTI INI,HAH????
kadang aku berpikir TUHAN yang tak adil apakah ORANG-ORANG YANG GAGAH di sana yang tak perduli akan aku ini,yang orang bilang aku tak BERTAHTA,BERJASA, & BERNILAI tuk masa depan kaumnya?
Betapa menyakitkan hidup ini.....
"hikhikhikhik..."sesorang terdengar menangis di luar sana,sambil terisak minta setetes air kepada seseorang yang gagah nan bangsawan.
Aku berdiri melihatnya di kejauhan madu berkrumulkan semut kelaparan.
Komentar
Posting Komentar